Jumat, 07 November 2014

SITUS CANDI MUARO JAMBI


Situs Kepurbakalaan Muarojambi merupakan tempat peninggalan purbakala terluas di Indonesia, membentang dari Barat ke Timur sejauh 7,5 km di Tepian Sungai Batang Hari dengan luas kurang lebih 12 kilometer persegi. Sebagian kecil berada di Barat Sungai Batang Hari. Tinggalan di sisi Timur Sungai masuk wilayah administratif Desa Muarojambi dan Desa Danau Lamo. Sedangkan di Barat Sungai berada di Desa

Di sini Anda akan mendapati situs purbakala terbentang sepanjang 7,5 kilometer sepanjang tepian aliran Sungai Batanghari. Pada beberapa titik tepian Batanghari terdapat kanal-kanal kuno atau sungai buatan yang menghubungkan Sungai Batanghari dengan kawasan situs. Melalui kanal kuno yang melingkari kawasan situs inilah pada masa lalu deretan kompleks bangunan candi dapat dicapai lokasinya. Situs Percandian Muarojambi seluas 2062 hektar, telah ditemukan sedikitnya 82 reruntuhan bangunan kuno yang terbuat dari struktur bata. Ketujuh kompleks bangunan candi itu adalah Candi Gumpung, Candi Tinggi I, Candi Tinggi II, Candi Kembar Batu, Candi Astano, Candi Gedong I dan Gedong II, serta Candi Kedaton.

Cukup dengan membayar Rp3.000,00-Rp5.000,00 Anda sudah bisa menikmati objek wisata Candi Muarojambi. Di sinilah Anda juga akan berpesiar ke masa lalu dengan mengunjungi museumnya yang menyimpan temuan purbakala atau situs baik dari hasil penelitian maupun temuan penduduk Muaro Jambi. Di dalamnya terpajang beraneka ragam koleksi yang peninggalan purbakala Situs Muarojambi seperti arca, belanga, padmasana, manik-manik, mata uang, bata berhias, serta keramik-keramik baik asing maupun tembikar lokal.  Arca Prajnaparamita, Arca dalam wujud dewi ini digambarkan dalam dharma-canramudra, yaitu sikap tangan sedang memutus roda dharma. Belanga, merupakan wadah logam dengan berat 160 kg serta tinggi 0,67 meter dengan lingkar bibir berdiameter 1,06 meter.

Selain tinggalan berupa bangunan, di dalam kompleks juga ditemukan arcaprajnyaparamita, dwarapala, gajahsimha, umpak batu, lumpang atau lesung batu. Gong perunggu dengan tulisan Cina, mantra Buddhis yang ditulis pada kertas emas, keramik asing, tembikar, belanga besar dari perunggu, mata uang Cina, manik-manik, bata-bata bertulis, bergambar dan bertanda, fragmen pecahan arca batu, batu mulia serta fragmen besi dan perunggu. Selain candi pada kompleks tersebut juga ditemukan gundukan tanah serupa gunung kecil buatan manusia. Oleh masyarakat setempat gunung kecil tersebut disebut sebagai Bukit Sengalo atau Candi Bukit Perak.

Di dalam kompleks tidak hanya terdapat candi tetapi juga ditemukan parit atau kanal kuno buatan manusia, kolam tempat penampungan air serta gundukan tanah yang di dalamnya terdapat struktur bata kuno. Wilayah situs dikelilingi oleh setidaknya 6 kanal atau parit-parit kuno buatan manusia, yang oleh penduduk setempat dinamai Parit Sekapung, Parit Johor dan Sungai Melayu. Sebagian besar parit tersebut saat ini sudah mengalami pendangkalan. Beberapa tahun silam, penduduk setempat masih memanfaatkan alur-alur kanal kuno ini sebagai sarana transportasi dengan menggunakan sampan tradisional. Bukan tidak mungkin bahwa pada masa lalu kanal-kanal ini dibuat dengan alasan yang sama, yaitu sebagai sarana transportasi dan distribusi logistik, selain sebagai sistem drainase kawasan rawa. Ada pula yang menduga fungsi strategisnya sebagai sistem pertahanan kompleks percandian. Dalam kompleks tersebut minimal terdapat 85 buah menapo yang saat ini masih dimiliki oleh penduduk setempat.  Ada juga Kolam Telago rajo Terletak di depan candi Gumpung atau sebelah Timur museum situs. Kolam ini berukuran 100 x 120 m yang selalu tergenang air dengan kedalaman 2-3 m dari permukaan tanah.

Taman Nasional Berbak, merupakan salah satu kawasan konservasi lahan basah yang penting di Asia Tenggara dengan kawasan ramsar (lahan basah Internasional). Letak geografis Taman Nasional Berbau berada antara 104o 06 BT - 104o 30o BT dan 10o 4' LS -1o 35' LS. Secara administrasi Taman ini terletak di Kabupaten Muarojambi dan Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi. Sebagai kawasan lahan basah Berbau ditumbuhi beraneka jenis vegetasi yang khas dan tahan terhadap genangan air. Burung Kuau Besar Burung Kuau Besar (Great Agus Pheasant-Arguisanus Argus) adalah salah satu jenis satwa langka yang saat ini masih ada dan hidup di hutan Tanjung Katung Kecamatan maro Sebo Kabupaten Muarojambi

Wisata Agro, banyaknya Perusahaan-perusahaan Perkebunan Swasta besar yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit disamping merupakan sarana pemberdayaan ekonomi rakyat melalui sektor perkebunan, dapat juga dijadikan objek agro wisata yang cukup menarik bagi Andauntuk mencicipi keindahan alam dan udaranya yang masih segar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar