Jumat, 22 Mei 2015

KEHIDUPAN




Jika kekayaan bisa membuat orang bahagia, tentunya Adolf Merckle, orang terkaya dari Jerman, tidak akan menabrakkan badannya ke kereta api.
Jika ketenaran bisa membuat orang bahagia, tentunya Michael Jackson, penyanyi terkenal di USA, tidak akan meminum obat tidur hingga overdosis.
Jika kekuasaan bisa membuat orang bahagia, tentunya G. Vargas, presiden Brazil, tidak akan menembak jantungnya sendiri.
Jika kecantikan bisa membuat orang bahagia, tentunya Marilyn Monroe, artis cantik dari USA, tidak akan meminum alkohol dan obat depresi hingga overdosis.
Jika kesehatan bisa membuat orang bahagia, tentunya Thierry Costa, dokter terkenal dari Perancis, tidak akan bunuh diri, akibat sebuah acara di televisi.
Ternyata, bahagia atau tidaknya hidup seseorang itu, bukan ditentukan oleh seberapa kayanya, tenarnya, cantiknya, kuasanya, sehatnya atau sesukses apapun hidupnya.
Tapi yang bisa membuat seseorang itu bahagia adalah dirinya sendiri.. mampukah ia mau mensyukuri semua yang sudah dimilikinya dalam segala hal…
“Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.”
“Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti di belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada .”
Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.
Yang kita butuhkan adalah Hati yang Bersih dan Ikhlas serta Pikiran yang Jernih, maka kita bisa menciptakan rasa “Bahagia” itu kapan pun, di manapun dan dengan kondisi apapun.”

Minggu, 11 Januari 2015

KEINDAHA LEMBAH HARAU


Luar biasa. Demikian ungkapan yang terlontar bila kawan baru pertama kali mengunjungi Lembah Harau. Betapa tidak, di lokasi ini terdapat tiga air terjun deras yang bermuara pada satu kolam alam besar. Tak hanya itu, tempat ini juga dikelilingi pemandangan alam yang berasal dari perbukitan di daerah tersebut. Indah untuk dilukiskan, Cantik untuk dilihat. Pendek kata, Kawan akan menyesal bila suatu saat datang ke Tanah Minangkabau, tanpa mampir ke tempat ini. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, sekitar 15 kilometer dari Payakumbuh atau 47 km timur laut Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping itu, perjalanan menuju jurang besar dengan diameter mencapai 400 meter ini juga menyenangkan. Selama perjalanan, Anda dapat melihat tebing-tebing granit unik yang menjulang pada ketinggian antara 80 sampai 300 meter. Pokoknya, Anda pasti akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan, hehehe , , Tempat ini memang sudah lama menjadi perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta menjadi bukti kalau lembah ini sudah sering dikunjungi sejak 1926. Selain keindahan alam tadi, keelokan lain masih betebaran di sekitar Lembah Harau. Di dataran tingginya, Anda bisa menemukan cagar alam dan suaka margasatwa seluas 270,5 hektare. Di cagar alam tersebut, banyak terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis. Daerah ini juga dilindungi sejumlah binatang langka asli Sumatra. Monyet ekor panjang, misalnya. Selain primata jenis Maccaca Fascicularis itu, bila beruntung, Anda juga bisa menyaksikan harimau Sumatra, beruang, tapir, dan landak. Memang, Lembah Harau menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Lima Puluh Koto. ..inilah salah satu lembah terindah di Indonesia Harau diyakini berasal dari kata ‘parau’, istilah lokal yang artinya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak histeris dan akhirnya menimbulkan suara parau. Dengan ciri suara penduduknya banyak yang parau didengar maka daerah tersebut dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama menjadi ‘Arau’ hingga akhirnya penyebutan lebih sering menjadi ‘harau’. Lembah Harau memiliki iklim tropis dan tanah yang subur, juga keindahan pemandangan alam yang menawan. Lembah Harau dijuluki Lembah Yosemite di Indonesia karena memiliki keindahan seperti Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada California dan telah terkenal ke seluruh dunia. Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win


Luar biasa. Demikian ungkapan yang terlontar bila kawan baru pertama kali mengunjungi Lembah Harau. Betapa tidak, di lokasi ini terdapat tiga air terjun deras yang bermuara pada satu kolam alam besar. Tak hanya itu, tempat ini juga dikelilingi pemandangan alam yang berasal dari perbukitan di daerah tersebut. Indah untuk dilukiskan, Cantik untuk dilihat. Pendek kata, Kawan akan menyesal bila suatu saat datang ke Tanah Minangkabau, tanpa mampir ke tempat ini. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, sekitar 15 kilometer dari Payakumbuh atau 47 km timur laut Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping itu, perjalanan menuju jurang besar dengan diameter mencapai 400 meter ini juga menyenangkan. Selama perjalanan, Anda dapat melihat tebing-tebing granit unik yang menjulang pada ketinggian antara 80 sampai 300 meter. Pokoknya, Anda pasti akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan, hehehe , , Tempat ini memang sudah lama menjadi perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta menjadi bukti kalau lembah ini sudah sering dikunjungi sejak 1926. Selain keindahan alam tadi, keelokan lain masih betebaran di sekitar Lembah Harau. Di dataran tingginya, Anda bisa menemukan cagar alam dan suaka margasatwa seluas 270,5 hektare. Di cagar alam tersebut, banyak terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis. Daerah ini juga dilindungi sejumlah binatang langka asli Sumatra. Monyet ekor panjang, misalnya. Selain primata jenis Maccaca Fascicularis itu, bila beruntung, Anda juga bisa menyaksikan harimau Sumatra, beruang, tapir, dan landak. Memang, Lembah Harau menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Lima Puluh Koto. ..inilah salah satu lembah terindah di Indonesia Harau diyakini berasal dari kata ‘parau’, istilah lokal yang artinya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak histeris dan akhirnya menimbulkan suara parau. Dengan ciri suara penduduknya banyak yang parau didengar maka daerah tersebut dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama menjadi ‘Arau’ hingga akhirnya penyebutan lebih sering menjadi ‘harau’. Lembah Harau memiliki iklim tropis dan tanah yang subur, juga keindahan pemandangan alam yang menawan. Lembah Harau dijuluki Lembah Yosemite di Indonesia karena memiliki keindahan seperti Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada California dan telah terkenal ke seluruh dunia. Ni Dia Screenshootnya . . . Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win


Luar biasa. Demikian ungkapan yang terlontar bila kawan baru pertama kali mengunjungi Lembah Harau. Betapa tidak, di lokasi ini terdapat tiga air terjun deras yang bermuara pada satu kolam alam besar. Tak hanya itu, tempat ini juga dikelilingi pemandangan alam yang berasal dari perbukitan di daerah tersebut. Indah untuk dilukiskan, Cantik untuk dilihat. Pendek kata, Kawan akan menyesal bila suatu saat datang ke Tanah Minangkabau, tanpa mampir ke tempat ini. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, sekitar 15 kilometer dari Payakumbuh atau 47 km timur laut Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping itu, perjalanan menuju jurang besar dengan diameter mencapai 400 meter ini juga menyenangkan. Selama perjalanan, Anda dapat melihat tebing-tebing granit unik yang menjulang pada ketinggian antara 80 sampai 300 meter. Pokoknya, Anda pasti akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan, hehehe , , Tempat ini memang sudah lama menjadi perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta menjadi bukti kalau lembah ini sudah sering dikunjungi sejak 1926. Selain keindahan alam tadi, keelokan lain masih betebaran di sekitar Lembah Harau. Di dataran tingginya, Anda bisa menemukan cagar alam dan suaka margasatwa seluas 270,5 hektare. Di cagar alam tersebut, banyak terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis. Daerah ini juga dilindungi sejumlah binatang langka asli Sumatra. Monyet ekor panjang, misalnya. Selain primata jenis Maccaca Fascicularis itu, bila beruntung, Anda juga bisa menyaksikan harimau Sumatra, beruang, tapir, dan landak. Memang, Lembah Harau menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Lima Puluh Koto. ..inilah salah satu lembah terindah di Indonesia Harau diyakini berasal dari kata ‘parau’, istilah lokal yang artinya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak histeris dan akhirnya menimbulkan suara parau. Dengan ciri suara penduduknya banyak yang parau didengar maka daerah tersebut dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama menjadi ‘Arau’ hingga akhirnya penyebutan lebih sering menjadi ‘harau’. Lembah Harau memiliki iklim tropis dan tanah yang subur, juga keindahan pemandangan alam yang menawan. Lembah Harau dijuluki Lembah Yosemite di Indonesia karena memiliki keindahan seperti Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada California dan telah terkenal ke seluruh dunia. Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win


 














Luar biasa. Demikian ungkapan yang terlontar bila kawan baru pertama kali mengunjungi Lembah Harau. Betapa tidak, di lokasi ini terdapat tiga air terjun deras yang bermuara pada satu kolam alam besar. Tak hanya itu, tempat ini juga dikelilingi pemandangan alam yang berasal dari perbukitan di daerah tersebut. Indah untuk dilukiskan, Cantik untuk dilihat. Pendek kata, Kawan akan menyesal bila suatu saat datang ke Tanah Minangkabau, tanpa mampir ke tempat ini. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, sekitar 15 kilometer dari Payakumbuh atau 47 km timur laut Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping itu, perjalanan menuju jurang besar dengan diameter mencapai 400 meter ini juga menyenangkan. Selama perjalanan, Anda dapat melihat tebing-tebing granit unik yang menjulang pada ketinggian antara 80 sampai 300 meter. Pokoknya, Anda pasti akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan, hehehe , , Tempat ini memang sudah lama menjadi perhatian orang. Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta menjadi bukti kalau lembah ini sudah sering dikunjungi sejak 1926. Selain keindahan alam tadi, keelokan lain masih betebaran di sekitar Lembah Harau. Di dataran tingginya, Anda bisa menemukan cagar alam dan suaka margasatwa seluas 270,5 hektare. Di cagar alam tersebut, banyak terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis. Daerah ini juga dilindungi sejumlah binatang langka asli Sumatra. Monyet ekor panjang, misalnya. Selain primata jenis Maccaca Fascicularis itu, bila beruntung, Anda juga bisa menyaksikan harimau Sumatra, beruang, tapir, dan landak. Memang, Lembah Harau menjadi obyek wisata andalan di Kabupaten Lima Puluh Koto. ..inilah salah satu lembah terindah di Indonesia Harau diyakini berasal dari kata ‘parau’, istilah lokal yang artinya suara serak. Dulu, penduduk yang tinggal di atas Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor sehingga menimbulkan kegaduhan dan kepanikan. Penduduknya sering berteriak histeris dan akhirnya menimbulkan suara parau. Dengan ciri suara penduduknya banyak yang parau didengar maka daerah tersebut dinamakan ‘orau’ dan kemudian berubah nama menjadi ‘Arau’ hingga akhirnya penyebutan lebih sering menjadi ‘harau’. Lembah Harau memiliki iklim tropis dan tanah yang subur, juga keindahan pemandangan alam yang menawan. Lembah Harau dijuluki Lembah Yosemite di Indonesia karena memiliki keindahan seperti Taman Nasional Yosemite yang terletak di Sierra Nevada California dan telah terkenal ke seluruh dunia. Ni Dia Screenshootnya . . . Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win


Luar biasa. Demikian ungkapan yang terlontar bila kawan baru pertama kali mengunjungi Lembah Harau. Betapa tidak, di lokasi ini terdapat tiga air terjun deras yang bermuara pada satu kolam alam besar. Tak hanya itu, tempat ini juga dikelilingi pemandangan alam yang berasal dari perbukitan di daerah tersebut. Indah untuk dilukiskan, Cantik untuk dilihat. Pendek kata, Kawan akan menyesal bila suatu saat datang ke Tanah Minangkabau, tanpa mampir ke tempat ini. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, sekitar 15 kilometer dari Payakumbuh atau 47 km timur laut Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping itu, perjalanan menuju jurang besar dengan diameter mencapai 400 meter ini juga menyenangkan. Selama perjalanan, Anda dapat melihat tebing-tebing granit unik yang menjulang pada ketinggian antara 80 sampai 300 meter. Pokoknya, Anda pasti akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan, hehehe , , Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win


Luar biasa. Demikian ungkapan yang terlontar bila kawan baru pertama kali mengunjungi Lembah Harau. Betapa tidak, di lokasi ini terdapat tiga air terjun deras yang bermuara pada satu kolam alam besar. Tak hanya itu, tempat ini juga dikelilingi pemandangan alam yang berasal dari perbukitan di daerah tersebut. Indah untuk dilukiskan, Cantik untuk dilihat. Pendek kata, Kawan akan menyesal bila suatu saat datang ke Tanah Minangkabau, tanpa mampir ke tempat ini. Lembah Harau terletak di Kabupaten Lima Puluh Koto, sekitar 15 kilometer dari Payakumbuh atau 47 km timur laut Bukittinggi, Sumatra Barat. Lokasi ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Di samping itu, perjalanan menuju jurang besar dengan diameter mencapai 400 meter ini juga menyenangkan. Selama perjalanan, Anda dapat melihat tebing-tebing granit unik yang menjulang pada ketinggian antara 80 sampai 300 meter. Pokoknya, Anda pasti akan menemukan banyak keindahan yang memukau sepanjang jalan, hehehe , , Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Copy and WIN : http://bit.ly/copy_win

Rumah Batu Olak Kemang, Cagar Budaya Butuh Perhatian


Terletak tak jauh dari tepian Sungai Batanghari, tampak Rumah Batu Olak Kemang berdiri. Bangunan tua yang oleh warga setempat disebut  juga “Rumah Rajo” merasai sendirian, melawan kekuatan alam – hujan, panas dan angin yang mengikis hampir seluruh sisi dinding. Ditambah lagi lumut dan tetumbuhan paku yang menempel di sela-sela retakan menjadikan bangunan cagar budaya ini tampak merana. Kayu pada sisi dinding dan lantai atas sudah banyak lapuk, dan atapnya yang sebagian besar hampir lepas.
1377877755460001213
Rumah ini dibangun dalam kurun abad ke-XVIII. Tentunya ini menyimpan nilai sejarah, khususnya merekam jejak kekayaan budaya masyarakat Melayu Jambi. Warga yang tinggal bersebelahan dengan bangunan tua tersebut mengatakan Rumah Batu Olak Kemang milik (Alm) Said Idrus bin Said Hasan Al Jufri. Pada masa jayanya beliau adalah seorang Raja (Sultan) berpengaruh di kawasan itu dengan gelar Pangeran Wirokusumo.
1377877831147102478
Rumah Batu Olak Kemang sendiri berbentuk bangunan dengan dua lantai. Arsitekturnya selain memperlihatkan model rumah panggung khas rumah masyarakat Melayu Jambi juga tampak dipengaruhi seni bangunan oriental - China. Hal ini bisa dilihat dari ukiran Ular Naga pada bagian pintu masuk utama ruangan, dan pintu gerbang keluar-masuk yang berjarak kurang lebih 5 meter yang tampak menyerupai gerbang rumah ibadah Klenteng .
13778780431641905850
Perawatan rumah tua ini sampai sekarang masih dilakukan seadanya oleh pihak keluarga dari keturunan (Alm) Said Idrus bin Said Hasan Al Jufri. Saat ini tanggung-jawab merawatnya berada pada pundak Ibu Syarifah Aulia.
Harapan dari pihak yang merawat Rumah Batu Olak Kemang ini pemerintah Kota Jambi bersedia memberikan perhatian yang layak.